Sabtu, 22 Maret 2008

KERETA APIKU

Gila kan, dibanyak negara dan bahkan di negara maju sekalipun, Kereta Api menjadi moda utama transortasi, karena selain efisien, Kereta api juga moda teraman . Sebuah studi di Uni Eropa tahun 1996 menyebutkan rasio cost of accident antara transportasi jalan, : angkutan udara, dan KA adalah 345 :22 :6 (ini diambil dari sini ). Dengan modal ini (di Eropa pada umumnya) KA mendapat prioritas untuk dinomor satukan, yang jelas hal tersebut gak berlaku di sini.

Kebalikannya di Indonesia sejak kurun waktu sejak tahun 1939 sampai tahun 2000, panjang rel KA yang beroperasi turun sebesar 61 %. Tahun 1939 panjang rel KA adalah 6811 km, tahun 1956 menyusut menjadi 6096 km dan tahun 2000 tinggal 4185 km. Demikian juga dengan jumlah Stasiun , yang di tahun 1955 adalah 1516 buah, menjadi tinggal 571 di tahun 2000.Ini saya baca di web sitenya PT Kereta Api Indonesia lho. Betapa parahnya perjalanan kebijakan kita untuk masalah perhubungan/transportasi.


Belum lagi dari sektor kepengusahaannya. Kereta Api mulai beroperasi di Indonesia pada bulan Agustus tahun 1867. Pembangunannya dilakukan oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM, ini adalah firma swasta) di Jawa tengah yaitu dari desa Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km). Keberhasilan swasta ini membuat banyak investor KA mulai membangun rel baja di Indonesia (was Hindia Belanda), dan minat mereka tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatra, Kalimantan, bahkan Bali dan Lombok.

Kalau anda pernah mendengar cerita dari Bapak, Ibu atau Kakek dan Nenek, mereka akan familiar dengan singkatan singkatan seperti ;

SS: Staatsspoorwegen
SCS: Semarang-Cirebon Stoomtram
MijSJS: Semarang-Juana Stoomtram
MijSSS: Staatsspoorweg ter Sumatra's Westkust, dst.
Itu adalah nama-nama investor KA pada jaman pendudukan Belanda. Yang kemudian setelah Indonesia merdeka dibentuklah Djawatan Kereta Api Indonesia, the one and only Railway owner in Indonesia, dan kemudian menyusut dan menyusut performancenya.

Dulu padahal sudah ada private (swasta) yang masuk dalam bisnis Kereta Api. dan akhirnya baru baru ini saja (tahun 2007) dengan UU Perkeretaapian yang baru kita ”akan kembali” mengundang swasta untuk berinvestasi di Kereta Api Indonesia (ke jaman normal lagi ?). Kasihan yaa Railwayshipment kita !! #@$%*..



5 komentar:

Anonim mengatakan...

Mungkin di Indonesia rel kereta api pun dimalingin orang yach ..., kayak kabel Telepon ..jadinya berkurang terus, jumlah kaca jendela kereta apipun berkurang jika dibandingin dengan negara2 lain ..abis dilemparin terus sih jadinya pecah...*halah-halah* ...he3

Mind Transportation mengatakan...

Bukan dimalingin Bung, memang pola kebijakannya yang akhirnya mengakibatkan prasarana ini mengurangi jangkauan pelayanannya.
Waktu saya kecil (SD), masih banyak jalur KA yang ada meskipun operasionalnya jarang. Nah saat saya dewasa dan tua, jalur tersebut malah ditutup. Coba saja kalau ingat kita dulu punya tram listrik, sekarang malah hilang.

Anonim mengatakan...

He3 .. iya saya becanda aja p. dd ...dulu pernah ada rencana pembangunan jalur KA Trans Sumatera Railways Aceh - Lampung sepanjang 2.245 Km. Kalo terwujudkan seluruh Sumatera akan menjadi satu sistem jaringan pelayanan KA. Tapi gak tau tuh skr gak ada kabarnya lagi ...

Mind Transportation mengatakan...

He..he Bener Bung Andi saya pol banget sedihnya deh (hik..hik ).Coba saja tahun 1874 di aceh sdh ada kereta, th 1886 di Sumut, di sumbar th 1891, di sumsel th 1914 . Lha sekarang kok malah brenti nambahnya

Anonim mengatakan...

mungkin karena mind set-nya masih ngelola gerbong, coba kalo ngelola mall...
mungkin tambah banyak kale...