Senin, 10 Maret 2008

IMPOSSIBLE

Pada suatu Mailing list ada kawan yang menyadur beberapa cerita tentang “Kerja Keras” dan kemudian ada rekan lain yang berpendapat perlu perbedaan antara “bekerja” dengan “berkarya”.

Dilain kesempatan saya juga sempat melongok ke blog populair milik rekan saya Kang BR yang bertopik ”mengapa kerja terus” dia mengambil kata-kata dari film I am legend

The people who were trying to make this world worst are not taking the day off. Why should I

Terus saya berpikir, cukup menarik juga membahas topik ini.

Dan kemudian di salah sudut suatu kota saya melihat stiker yang menempel pada sebuah taksi tua yang bertuliskan.

Impossible,...

I’mpossible,...

I’m possible

Saya gak yakin ini istilah sudah kuno atau bukan tetapi nyatanya cukup mengena untuk orang orang seperti saya.


Terus hubungannya apa antara topik "kerja keras" dengan "I'm possible" ?. Ya ada sedikit lah, bahwa mau kerja keras atau tidak kerja keras, mau dianggap berkarya atau kurang berkarya, itu adalah persepsi orang yang menilai, tapi yang jelas niat kita adalah kita selalu siap ..I'm possible.

Ya.., Bismillah ..I’m possible ,






(untuk anak istri dan keluarga saya tercinta, I'm possible for them.. always)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Yth Pak Djodi,
Kata akhli agama, manusia itu semuanya khalifah Allah dimuka bumi lho, artinya dia wakil Tuhan, oleh karena itu sebetulnya para wakil Tuhan itu gak bisa disuruh-suruh, diperintah-perintah, apalagi diperbudak oleh orang lain . Itu namanya semprul alias sembarangan, yang bisa mrintah dia yang pasti cuma Gusti Allah, oleh karena itu paling banter kita cuma minta tolong. Artinya kalo kita minta tolong yah tangan kita (hati kita) harus dibawah dong. Jadi kalau kita mengerjakan kerjaan orang yang minta tolong tadi, harus sesuai dengan izin dari boss kita Gusti Allah, yang biasanya Dia yang bayar gaji dan benefitnya kita, malah kita diminta gak usah minta imbalan sama orang yang minta tolong kekita itu,Jadi kesimpulannya yang bisa merintah kita itu cuman Tuhan dan mertua he he itu kata wiro sableng