Sabtu, 15 Desember 2007

Manager Kolong Tol...(jumpa kawan lama)



Untuk jadi manager jalan tol saja tentunya sudah cukup sulit, ditambah lagi kalau harus jadi manager kolong jalan tol, urusannya jadi tambah banyak (suka nggak pasti dan tidak ada text booknya). Ini yang dihadapi oleh kolega saya Hudaya Arryanto (ditengah bertopi). Tidak lama setelah dia menjadi Direktur Pengembangan dan Operasi PT Citra Marga Nusaphala Persada (pengelola jalan tol Cawang Priok Pluit), eh.. pada awal Agustus 2007, jalan tol yang dikelolanya, tepatnya di daerah jembatan tiga, mengalami kebakaran hebat. Seperti kita tahu bahwa jalan tol tersebut adalah elevated highway sepanjang dari Cawang – Priok – Pluit (sekitar 24 km), dan kawasan kolong tolnya dihuni masyarakat. Biasa, setelah kejadian baru banyak pihak menanggapi ;kok gini kok gitu, ....kok nggak gini, kok nggak gitu. Cukup besar kerugian CMNP (dan tentunya kita semua...karena perjalanan jadi terganggu) akibat dari kejadian tersebut. Perbaikan atas kerusakan jalan tol adalah satu hal yang cukup pelik(masalah teknis dan operasional, coba saja bagaimana kita harus mengganti balok-balok dan plat beton sebanyak 19 buah tanpa mengganggu kestabilan konstruksi dan kelancaran lalu lintas di atasnya ), hal lain adalah masalah pengendalian penggunaan kawasan kolong tol, ini yang saya sebut memanajemeni kolong tol.
Asal tahu saja, kolong tol dari Priok – Pluit (sekitar 12 km) dihuni oleh kira-kira 6000 KK atau sekitar 14000 jiwa, sebagian dari mereka akan diberi kesempatan mendapatkan rusun dan sebagian lagi diberi uang ”Kerochiman” (istilah lainnya apa ya..?) sebesar Rp. 1 juta /KK.
Pada tanggal 14 Desember 2007, kolega saya tersebut berpresentasi didepan anggota DPR komisi V mengenai ”progress pengelolaan kolong tol” makanya dia saya sebut juga sebagai manager kolong tol.
Saya yakin dia bisa mengatasinya dengan baik, setahu saya dia ’cool’ dan mempunyai kompetensi teknis yang cukup. Sebelumnya dia berkecimpung di dunia konsultansi transportasi. Mudah-mudahan setelah jadi Direktur dan Manager Kolong Tol dia masih punya waktu untuk mengasah potensinya di bidang transportasi/traffic. ..piye Bung Arry..?

Tidak ada komentar: