Sabtu, 19 Januari 2008

Lift me up

Kalau dilihat sepintas, gambar saya di bawah ini seperti suatu ”launching tunnel” dari suatu sarana transportasi di sebuah film Fiksi Ilmiah.Pada kenyataannya itu adalah foto sebuah lift yang saya ambil di sebuah gedung baru (betul-betul anyar gress) di Jakarta.



Why ?, karena saya hampir saja terjebak dalam lift tersebut karena supply listrik mati (lucky me, sayangnya karena jaraknya yang jauh tidak terlihat dalam foto tersebut betapa gugupnya orang-orang yang terjebak didalamnya)


Nah akibatnya saya terpaksa harus jalan dengan kaki saya sendiri (karena escalator juga tidak berfungsi) sampai ke lantai 6 gedung tersebut dimana disitu ada arena bermain untuk anak anak.

Saat itu saya kembali tersadarkan akan ketergantungan kita dengan sarana transportasi vertikal yang bernama lift (juga tentunya ketergantungan kita atas pasokan listrik..he..he).

Lift atau juga disebut Elevator juga sarana transportasi. Kebutuhan akan alat ini tentunya saat ini di Indonesia semakin besar mengingat semakin banyaknya gedung bertingkat khususnya sebagai perbandingan adalah tingkat penggunaan lift untuk apartemen (dulu/beberapa dekade yang lalu mana ada apartemen di Indonesia).Kalau sekarang, kebayang nggak sih apartemen berlantai 26 tidak ada fasilitas liftnya ?

Perlu diketahui bahwa konon elevator pertama kali dibuat oleh Archimedes beberapa ratus tahun sebelum Masehi (check this out here).Seiring perkembangan jaman keandalan sistem dan kenyamanannya semakin baik.

Biasanya lift disediakan apabila gedung mempunyai maksimum 3 atau 4 lantai ( apakah ada ’aturannya’ atau sekedar ’rule of thumb’). Akan tetapi dibeberapa negara, yang mempunyai hukum mengenai akses untuk para penyandang cacat, gedung yang bertingkat wajib menyediakan fasilitas lift. Di Indonesia.?.. sepertinya belum ya ?

4 komentar:

Nurantoro mengatakan...

Saya jadi ingat film Jurrasic Park yang pertama. Tentang sebuah mahakarya teknologi yang menakjubkan. Tetapi karena sang programmer komputer merasa dibayar tidak layak, maka hancurlah karya yang menakjubkan itu disabotase.

Setiap sebuah karya teknologi tinggi yang baru diluncurkan, mempunyai kemungkinan ketidak stabilan yang tinggi pada tahap awalnya. Ingat saja sistem operasi komputer, selalu saja kemudian muncul service pack - service pack sebagai penambal (patch) pada ketidaksatabilannya.

Jadi jika mencoba produk baru seperti ini, siap-siap saja mengalami kemacetan, terjebak dalam lift. Wish Us Luck.

Anonim mengatakan...

Barangkali uji coba publik skala penuh memang jadi pilihan (artinya klenci percobaannya ya langsung publik)

Mind Transportation mengatakan...

yoi bener

Jenggot mengatakan...

Kapan yah di negara kita sistem transportasinya bener-bener terintegrasi dgn baik? soalnya aku melihat khususnya Jakarta udah tinggal tunggu waktunya aja utk gak bisa bawa kendaraan melintas di kota Jakarta...