Minggu, 06 Januari 2008

Killer Application in Transportation


Ada fenomena menarik tentang suatu produk layanan jasa publik dalam bentuk kartu prabayar sebagai pengganti nilai uang didalam transaksi pembayaran.

Cirinya sangat tergantung dari jenis transaksi yang dilakukan ;
Transaksi yang massive (kuantitas yang harus dilayani banyak sekali) sehingga diperlukan waktu transaksi yang cepat.
Nilai transaksinya relatif kecil (cenderung ”recehan” lah).
Nilai uang “dimasukkan” kedalam kartu (tentu saja secara elektronik, karena di dalam kartu tersebut terdapat memory chip nya), bahasa kerennya “stored value card”, sehingga tidak diperlukan verifikasi secara on-line seperti pada kartu kredit atau kartu debit.

Dibeberapa negara, kartu prabayar yang menggunakan system “contactless” ini diakui sebagai Killer Application (ini istilah dunia IT lah) yang kira kira dimaksudkan bahwa aplikasi (program) ini sangat diminati/dibutuhkan dan dapat men ‘generate’ suatu kebutuhan (baca ‘bisnis’) yang lebih besar lagi.

Ini menurut saya sangat mendukung hipotesa bahwa transportasi, khususnya public transportation, adalah sektor yang dapat menjadi penggerak/pendorong suatu perubahan besar pada system ekonomi (bisnis), sosial, budaya dsb.

Saya pernah lihat di Hong Kong, Octopus, Perusahaan pengelola kartu prabayar Octopus yang mendulang keuntungan yang besar dari bisnis ini. Bayangkan saja, jumlah kartu Octopus yang beredar bias lebih banyak dari jumlah penduduk Hong Kong yang sekitar 7 jutaan orang.
Share holder terbesar dari Octopus adalah MTR (perusahaan Kereta Api Hong Kong) yang mengaplikasikan kartu pintar (Smart Card).


Tujuan awal dari MTR adalah kepraktisan ; baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa.Tapi kemudian malah menjadi bisnis besar yang menggurita (Octopus). “Don’t leave home without it” itu mereka bilang. Inilah The Killer Application

Saya memimpikan adanya “this kind of Card” di Indonesia.Oleh sebab itu posting saya berlabel Fantasy.

2 komentar:

Nurantoro mengatakan...

PPC kalau diluar negeri berarti Pre Paid Card, kalau di Indonesia ada juga PPC = Pusing Pilih Card dan PPC = Partai Politik Card, dua hal ini sama banyak pilihannya, banyak janji bohongnya dan banyak sayat ketentuan berlaku.

Anonim mengatakan...

Makanya saya sedang menyiapkan untuk jadi ketua partai..he..he