Senin, 03 November 2008

Porong Gempol (2)

Beberapa Bulan yang lalu saya sempat posting Porong Gempol, dan minggu lalu tanggal 30 Oktober 2008 saya kembali diberi kesempatan untuk melihat daerah yang terkena limpasan Lumpur Sidoarjo (LUSI) yang juga terkenal dengan nama “Lumpur Lapindo”. Tampaknya tidak banyak tulisan yang akan diposting, saya kira beberapa gambar akan lebih jujur mewakili hal hal yang “tidak pernah terbayangkan” oleh masyarakat yang terkena dampak kejadian tersebut.

Foto diambil dari jalan tol Km 37 + 200 tepatnya di atas ex (bekas ) jembatan (overpass) Porong mengarah ke Selatan. Overpass Porong ini (dahulunya) melintas di atas Jalan arteri Propinsi yang menghubungkan Surabaya ke daerah di Selatan (Gempol). Kini overpass ini telah dibongkar untuk mencegah kemungkinan rubuh akibat semakin meluasnya gempuran LUSI. Di latar belakang tampak asap mengepul yang merupakan lokasi pusat semburan lumpur.




Foto diambil diujung overpass yang telah dibongkar tampak masih terlihat bekas pier overpass, dan terlihat juga arus lalu lintas di jalan arteri Propinsi dan juga kereta api yang “hanya” berada beberapa puluh meter saja dari tepi tanggul setinggi lebih kurang 15 meteran.





Tampak lautan lumpur diantara tanggul luar (di latar depan) dengan tanggul dalam (di dekat pusat semburan).






Dari atas ex overpass tampak keadaan lalu lintas di arteri dan di latar belakang terlihat pula di atas tanggul banyak masyarakat luar daerah yang ingin melihat ke lautan lumpur (wisata lumpur?).




Saya kemudian berjalan ke arah lebih Selatan lagi tepatnya di atas Jembatan Kali Porong ( juga di bekas jalan tol Surabaya – Gempol). Dan melihat pemandangan yang sangat kontras antara Kali Porong di sebelah hulu dengan di sebelah hilir dari atas jembatan tersebut.




Kali porong di sebelah Hulu dari atas jembatan kali Porong.




Kali Porong di sebelah Hilir, dimana tampak banyaknya endapan LUSI yang dipompakan ke kali tersebut. Terlihat beberapa backhoe sedang bekerja mengeruk dan mengangkat endapan lumpur dari sungai (sampai kapan ya mereka melalukan itu ..?).





Tampak satu dari beberapa “outlet” aliran lumpur Lapindo alias LUSI yang dipompakan ke kali Porong melalui pipa pipa besar.


Prihatin, prihatin, prihatin melihat semua itu, bencana kemanusiaan, bencana lingkungan sangat jelas di depan mata (cetho welo welo..). Jangan tanya siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini dan juga yang bertanggung jawab atas penanggulangannya, wong belum lama ini juga di Cape Town, Afrika Selatan, hasil Seminar tentang Musibah ini kok malah di voting (gak ilmiah babar blasss.. lihat TEMPO 9 November) oleh American Association of Petroleum Geology (AAPG).


Masih ke sebelah Selatan lagi terlihat di ujung jalan tol Surabaya – Gempol masih berdiri Gerbang Tol beserta gardu gardu tol nya yang sudah tidak beroperasi lagi. Entah berapa potensi kerugian yang dipikul oleh Operator Jalan Tol ini (Jasa Marga) karena tidak dapat dioperasikannya ruas tersebut, asset asset operasinya, bangunan gedung dan peralatannya, tenaga kerja “idle” yang harus ditanggung.


(Bekas) Gerbang Tol Gempol.
Sampai kapaaaan...

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Memang ada wisata lumpur hihihi.. ada - ada saja...

Santoso Trip & Review mengatakan...

Alhamdulillah sekarang semburan lumpur sudah berkurang, dan di tahun 2021 ini sudah dibangun jalan tol pengganti.