Minggu, 12 Oktober 2008

Homo Globulus

Beberapa waktu yang lalu di bulan Februari 2008, sempat membuat posting “Akhirnya datang juga”, yang berawal dari prakondisi yang cenderung mengarah ke kondisi resesi dunia, dan di akhir September kondisinya makin “Bragi” – Berasa Gimanaaa gitu..
Krisis finansial dan kepanikan terjadi di pasar saham dunia, tapi berimbaskah di Indonesia ?.

Pemimpin negeri ini bilang ini bukan seperti krisis tahun 1998, “..jangan khawatir, sudah disiapkan plan A plan B dan seterusnya untuk menghadapinya, ini hanya terjadi di luar sana, kita tidak akan terpengaruh, dan krisis menyangkut pasar modal saja, lebih baik memikirkan pasar Tanah Abang saja daripada pasar Saham ..yang terpengaruh hanya orang orang kaya saja ..dst”.
Tapi di kesempatan lain kebijakan yang dilakukan mencerminkan kesimpang siuran dan ketidak yakinan. Indeks Saham jeblok nilai dollar membumbung nggak rasional. Bunga bank dinaikkan padahal di regional malah turun, ..karena menjaga inflasi (katanya).
Pertemuan digelar dengan para penegak hukum (lho..?) karena ada indikasi permainan di Pasar Bursa, “spekulan mengkhianati rakyat Indonesia”, penyebar rumor mau dikejar sampai kelobang tikus dsb.
Bukankah semua itu juga merupakan imbas dari masalah Global ?, apakah kita tidak perlu khawatir karena konon pemain pasar saham kita 55% - 70 % an adalah pemain asing ?.
Saya sih memang hanya seperti kebanyakan rakyat Indonesia yang nggak mudeng dengan masalah ini secara detail. Apakah ini akan berpengaruh ke harga tempe, atau berpengaruh pada traffic volume di jalan raya ?, saya juga nggak tau. Hanya ada dua hal yang saya yakin, bahwa, pertama; manusia pada hakikatnya adalah Homo Ludens, senang “bermain” seperti di pasar saham ( makanya disinyalir banyak spekulan dan aksi goreng menggoreng harga). Dan yang kedua; kita sekarang adalah Homo Globulus (istilah saya sendiri) untuk manusia yang terkena efek Global, yang punya keterkaitan secara global, didunia yang makin sempit ini, jadi ya kalau NYSE batuk, Bursa Efek Indonesia juga suspend, ..sampai kapan ya?


Tidak ada komentar: