Jumat, 13 Juni 2008

Membawahi atasan

Kalau topik mengenai ”Mengatasi Bawahan” kita sudah sering mendengar dan mengetahui tapi kalau ”Membawahi Atasan” rasanya jarang ya.
Tulisan ini sebetulnya lanjutan dari posting saya sebelumnya ”kalau X maka Y”.
Setelah teori sya dipakai (hasil test atasan disebar luaskan kepada bawahan) maka perlulah bawahan membaca buku ini ” Memanajemeni Atasan”.




Bukunya tipis, isinya cukup menarik, terbitan LPPM.
Buku ini bukan hanya untuk orang yang bermasalah dengan atasan lho, yang tidak bermasalah juga perlu supaya kerja lebih efektif.

Kata orang ; Atasan itu ada yang positive predictable dan juga ada yang negative unpredictable.


Untuk anda yeng kebetulan mempunyai atasan yang negative unpredictable jangan khawatir deh, suatu kali Mario Teguh pernah bilang:

”Atasan yang buruk adalah contoh yang terbaik bagi orang yang akan jadi pemimpin besar..”

he..he.. he,mimpi kali yeee.

3 komentar:

ADITYAWARMAN mengatakan...

Atasan yang buruk itu wajar saja sebab dia atasan, karena dia atasan maka perlu bawahan ini hukum dialektika kehidupan, maksud saya atasan bukan pemimpin, karena pemimpin pasti punya follower, seperti laron mengejar cahaya. Jangan kecil hati atasan itu cuma orang biasa yang kebetulan disuruh duduk dikursi atas, kalau yang disuruh petruk meskipun sudah diatas tetap saja petruk, jadi gak heran kalau petruk jadi ratu he he he sakarepe dewe ya.

Heri Susanto mengatakan...

Kata orang ; Atasan itu ada yang positive predictable dan juga ada yang negative unpredictable.

Ada satu lagi type atasan yang sangat membahayakan Perusahaan yaitu Type atasan Ling lung (Tidak mengerti apa yang harus dilakukan, tidak tahu apa yang harusnya dia ketahui dan tidak mengerti cara berpikir untuk memajukan bawahannya)

Hasilnya atasan seperti ini cenderung menggunakan gaya katak melompat. (Tendang kiri - kanan, injak bawahan, jilat atasan).

Anonim mengatakan...

seadainya aku jadi atasan, pasti...ehm..apa ya?