Minggu, 06 Juli 2008

ICT VS Media Transportasi


Seperti posting sebelumnya (mobile society), menurut saya ICT (Information & Communication Technology) akan semakin mendekati kondisi ultimate yang artinya manusia akan semakin connected setiap saat, sembarang tempat dan kemana saja.
POP (Point Of Presence) seseorang tidak harus tetap pada suatu lokasi, definisi tempat berkegiatan tidak harus selalu di kantor atau sekolah karena bisa saja dilakukan dari rumah atau bisa di mana saja.
Penetrasi pengguna internet sampai saat ini mencapai beberapa juta yang pastinya akan terus bertambah seiring (tentunya) dengan semakin menurunnya tarif koneksi internet di Indonesia, yang sekarang ini mungkin masih dikuasai ”persekutuan penyedia jasa koneksi internet”. Saya punya hipotesa bahwa apabila semakin tinggi penggunaan ICT maka akan semakin turunnya demand akan transportasi karena akan terjadi perubahan pola berkegiatan (ngantor, belanja atau sekolah dari rumah).
Coba saja kalau harga koneksi internet bisa murah dan cost of ownership kendaraan bermotor di naikkan maka bangsa ini akan semakin cepat pandai (karena ICT yang murah dapat merambah ke desa-desa) disamping itu lingkungan akan semakin baik karena pembakaran minyak bumi berkurang (demand transport berkurang, emisi gas buang berkurang dan jalan nggak macet).
Asal diketahui saja pernah ada yang bilang (di KOMPAS) bahwa kerugian akibat macet di DKI Jakarta tahun 2007 mencapai RP. 43 Triliun, dan bahwa kenaikan jumlah sepeda motor sebesar 2,4 kali (dalam kurun waktu 2000 – 2007) paralel dengan penurunan travel speed di jalan-jalan DKI
Kemungkinannya kecil atau besar ya bahwa pengembangan ICT bisa mengubah pola kita berkegiatan khususnya yang berkaitan dengan transport demand ?.. tergantung dari kemauan kita semua, coba perhatikan, tarif selular saja sekarang berlomba untuk turun (apakah sebetulnya karena tarif selular terdahulu terlalu mahal dan dikuasai kartel ya..?).Nah coba sekarang dan nantinya harga bahan bakar fosil makin tinggi sementara harga layanan ICT (kita harapkan) menurun apakah kita tidak mulai berpikir untuk mengubah pola berkegiatan ?.

Tidak ada komentar: