Selasa, 15 April 2008

Love Stories

Masih ada sisa cerita tentang India.It’s about great love stories.

Banyak kita tentu mengetahui bahwa Taj Mahal adalah salah satu bangunan yang masuk salah satu keajaiban dunia. Bangunan makam dengan arsitektur muslim ini dibangun oleh Shah Jehan (1592 – 1666), Raja ke lima dari Wangsa Mughal.
Ini adalah the monument of love dari seorang Pria yang sangat mencintai istrinya Mumtaz Mahal (Jewel of the Palace), yang meninggal pada saat melahirkan putra ke empat belasnya.
Bangunan Marmer putih disisi sungai Jamuna ( di kota Agra), ini dibangun oleh sekurangnya 20 ribu pekerja selama 18 tahun (1631 – 1652). Kaligrafi ayat ayat dari Kitab Suci Al Quran menghiasi bangunan yang sangat kokoh dan indah ini.
Didalam bangunan utama terdapat makam Mumtaz Mahal dan juga makam Shah Jehan yang bersebelahan, dengan ornamen 99 nama Allah (Asmaul Husna).
Sedangkan di sisi kanan dan kiri (agak jauh) terdapat bangunan Masjid dan semacam kolam untuk berwudhu.
Kalau anda berada di lokasi tersebut maka akan terasa sejuk dan damai, bener bener environment yang luar biasa.


Taj Mahal dari pintu masuk



Di halaman muka


Kaligrafi di pintu Makam

Remaja bercengkerama di kolam sisi (tempat berwudhu)



Masjid di sisi Bangunan Utama



Kalau anda berpendapat bahwa Taj Mahal merupakan satu satunya bangunan ”perwujudan cinta” di India , then.. you were wrong.
Di New Delhi pada se abad sebelumnya, tepatnya tahun 1565, telah ada sebuah makam yang tidak kalah indahnya dengan Taj Mahal.

Kalau Taj Mahal dibangun oleh seorang suami untuk istrinya maka Makam Raja Humayun (juga Wangsa Mughal) dibangun oleh sang Janda (Hamida Banu Begum) untuk suami tercinta.
Humayun adalah Raja yang taat beribadah, dia meninggal sesaat setelah mendengar Adzan dan beliau bergegas untuk menyambut panggilan Shalat tersebut dan terjatuh dari tangga kemudian meninggal beberapa hari kemudian.
Karena dibangun lebih awal, maka bahan dan teknologi pembangunannya agak berbeda dengan Taj Mahal, namun keindahannya tidak kalah.


Humayun's Tomb dari muka


Wah .... dua buah monumen cinta yang luar biasa

3 komentar:

Kristina Dian Safitry mengatakan...

jadi pengen kesono nih gw...

ADITYAWARMAN mengatakan...

Nabi Isa as mengatakan bahwa cinta adalah suatu tindakan a plesure of giving, sesuatu yang keluar dari dalam diri begitu saja dan tak harap kembali, seperti pohon menjatuhkan buahnya tak peduli siap yang akan mengambilnya, tugas nya selesai.
Metafor cinta di alam dunia menyadarkan kita bahwa seperti itulah Tuhan adanya, ia melintasi ruang dan waktu, sama seperti monumen taj mahal dan humayun's tom dan banyak lagi, dan Ia terus bekerja menyantuni semua makhluknya.Tulisan pak Djoko menjadi refleksi bahwa ternyata peninggalan monumen cinta akan selalu menjadi inspirasi bagi kehidupan kita. Bravo

Heri Susanto mengatakan...

Cinta Sejati

Cinta adalah satu kata yang takkan habis dibicarakan manusia. Ada banyak definisi tentang cinta, namun bisakah kita sepakat akan satu hal : Cinta sejati adalah ketika kita memberi (berkorban) kepada yang kita cintai bukan dengan meminta atau menuntut sesuatu darinya.

Cinta sejati tak mengharap imbalan atau balasan. Ketika seseorang menuntut balasan maka sesungguhnya ia sedang mencintai keinginannya sendiri. Cinta sejati tidak terkotori oleh ambisi pribadi.

Cinta sejati tidak didasarkan pada sesuatu yang bersifat sementara. Ia abadi tak lekang oleh waktu. Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia tidak didasari oleh wajah yang rupawan, harta yang melimpah atau perilaku yang menawan. Cinta sejati datang dari dalam (subjek) bukan dari luar (objek).

Jika cinta datang dari luar, maka ia akan berubah mengikuti perubahan orang yang dicintai tersebut. Jika cinta didasari pada wajah yang rupawan maka ketika wajah berubah cinta pun berubah. Jika cinta didasari pada perilaku yang menawan maka ketika perilaku berubah cintapun akan berubah.

Jika cinta datang dari dalam maka betapapun berubahnya seseorang yang dicintai maka tak akan mengubah cintanya. Betapapun ternyata orang yang dicintainya membencinya sekalipun tak akan mengurangi kadar cintanya. Cacian atau makian tak akan mampu melunturkan cintanya.

Jika cinta datang dari dalam diri maka cinta tak perlu dicari karena ia senantiasa hadir dalam diri. Karena cinta bukan datang dari luar maka ia tak akan kehabisan cinta. Hatinya telah dipenuhi oleh cinta. Ia akan jatuh cinta setiap hari kepada manusia, kepada alam dan makhluk Tuhan lainnya.

Cinta sejati akan membuat orang yang jatuh cinta selalu berupaya memberikan yang terbaik kepada yang dicintainya bukan dengan menuntut atau meminta. Di dalam pikirannya bukan lagi dirinya tapi orang lain. Karena cinta adalah pengorbanan maka ia akan mengorbankan apapun demi orang yang ia cintai, termasuk nyawanya sekalipun