Senin, 27 Juni 2011

Jujur itu hebat

Di bulan Mei 2011 secara kebetulan saya mewakili perusahaan untuk mengikuti International Conference di Bali. Penyelenggara konperensi ini adalah KPK (komisi Pemberantasan Korupsi) dan OECD, themanya cukup berat “Combating Foreign Bribery in International Business Transaction”. Saya berada dilingkungan Institusi yang berjuang untuk memerangi Korupsi dari berbagai belahan dunia, dan juga mungkin saya waktu itu berada diantara ‘the real Heros’ yaitu para aktivis anti praktek korupsi dari berbagai negeri. Saya katakan demikian karena memang pahlawan yang paling didambakan pada saat ini adalah para manusia yang memiliki integritas super, pemberani dan memiliki visi dan misi yang sangat jelas untuk memberantas korupsi dimanapun didunia ini.
Saya tidak akan membahas materi dalam konferensi yang dibuka oleh SBY ini, dan lepas dari masalah apakah KPK telah melakukan tugasnya dengan baik atau tidak, ada yang menarik perhatian saya dalam penyelenggaraan acara oleh KPK ini.
Kita tentu tahu bahwa selain masalah penindakan, KPK juga menjalankan program pencegahan terjadinya Korupsi, hal ini dilakukan antara lain dengan kampanye kampanye yang bernuansa mengajak masyarakat untuk berjuang melawan tindak korupsi.Kampanye dilakukan baik melalui hal yang serius, misalnya dengan membuat Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System), sampai dengan kampanye melalui hal hal sepele seperti mempublikasikan buku buku yang dapat membentuk karakter dan integritas untuk anak anak usia sekolah dasar atau dengan membuat jargon jargon anti korupsi seperti pada foto dibawah ini.
“Jujur itu hebat” itu themanya, menurut saya malah lebih dari itu,.. “jujur itu sehat” (minimal untuk kesehatan bathin, he he..)





Buku buku untuk anak anak

Kamis, 23 Juni 2011

Superman is Dead Part II

>
Dalam beberapa hari di bulan Juni ini salah satu stasiun TV Lokal menyuguhkan sinema serial Superman, dari film yang dibuat tahun 70 an sampai dengan yang diproduksi tahun 2000 an, cukup asyik untuk sekedar bernostalgia dengan menonton film baheula yang pada jamannya sudah merupakan film yang tinggi teknologi pebuatannya


Di salah satu episode Film Superman tersebut Lois Lane sang wartawati Daily Planet menulis “Why the world doesn’t need Superman” yang memenangkan anugerah Pulitzer, Didalam artikelnya tersebut kira kira dia akan menulis antara lain ; bahwa Super Hero seperti Superman membuat kita melupakan the real Hero seperti guru, pemadam kebakaran, aktivis lingkungan atau yang lainnya.

Judul artikel Lois Lane itu cukup menggelitik saya untuk menulis posting ini (untuk kedua kalinya, beberapa tahun yang lalu juga pernah saya mengangkat topik ini).
Dalam kehidupan kita sekarang ini, dilingkungan kita sendiri (lingkungan pekerjaan, bertetangga, bernegara),.. cukup relevan untuk pertanyakan “ do we need SUPERMAN ?”.
Saya pikir kita tidak lagi membutuhkan SUPERMAN.
Yang kita butuhkan adalah SUPER TEAM, menciptakan SUPER TEAM akan lebih bermanfaat daripada memilih SUPERMAN atau beberapa SUPERMAN, SUPERTEAM akan mampu menciptakan achievement yang lebih baik dan lebih cepat karena chemistry nya sudah klop lingkungan yang terbentuk pasti hangat dan dinamis, penuh dengan trust dan saling mengisi kekurangan dan saling peduli.
Saya juga pernah membaca artikelnya Eileen Rachman & Sylvina Savitri di Harian Kompas bertajuk “ Inteligensi Kolektif”.
Inteligensi kolektif seringkali sulit terwujud, kinerja team yang beranggotakan orang orang Super (para SUPERMAN), seringkali berjalan tidak lancar mungkin karena sindroma too many brains, masalah egoism pribadi atau diantara para SUPERMAN tadi mempunyai masalah dalam hubungan interpersonal mereka (punya sejarah konflik).
Di artikel itu dikatakan bahwa dari suatu penelitian ditemukan fakta bahwa “kekuatan” yang dihasilkan kelompok lebih dipengaruhi oleh factor “CARE” atau kepedulian. Dengan individu individu yang berprestasi, dialog/komunikasi satu sama lain adalah sangat penting baik formal atau non formal. Perlu keterbukaan yang “GENUINE”.

He.. he. coba tengok sekeliling anda, saya percaya SUPERTEAM lebih diperlukan dari pada SUPERMAN atau sekumpulan SUPERMAN yang tidak punya rasa care.
“ People don’t care how much you know until they know how much you care” demikian kata John Maxwell .

Membentuk SUPERTEAM nggak gampang lho… karena para individualis yang egois pasti nggak suka akan hal itu.

We don’t need SUPERMAN.. we just need SUPERTEAM ... ..SUPERMAN is definitely dead.