Minggu, 07 Februari 2010

Yogyes !, Tempo Doeloe

Belum lama ini saya sempat pergi ke Yogyakarta mengikuti acara suatu seminar. Saya sempat teringat di acara TV Family Super (dulu namanya Family 100) ada pertanyaan “Kami telah mensurvey seratus responden untuk pertanyaan ; sebutan apa yang dikatakan untuk kota Yogya ?”...
Anda tahu..jawaban tertinggi adalah kota Pelajar, kemudian kota gudeg, dan seterusnya. Benarkah demikian ?, ternyata ada suatu data lain yang mengusik saya. Ternyata data menunjukkan bahwa Yogya merupakan kota nomor 2 di Indonesia untuk terjadinya kasus penggunaan Narkoba (saya dengar dari Radio mengenai data ini), wah ini cukup membuat surprise, dan terus membuat penalaran saya berjalan.
Apakah karena banyaknya pelajar pendatang kemudian jadi banyak pengguna narkoba ?, lantas bagaimana generasi terdidik kita kok malah nggak bisa sadar akan bahaya narkoba, atau ada sebab mendasar lain ?.

Pikiran saya terus berjalan sambil menyimak informasi dari radio di mobil. Tidak terasa sampailah mobil di sebuah Restoran (atau lebih pas disebut Warung modern) yang bernama "Pecel Solo Tempo Doeloe". Resto ini berada beberapa ratus meter dari Monjali, Monumen Jogja Kembali, ke arah Utara.


Settingnya seperti Warung, yang ditengah tengah ruangnya terdapat meja besar tempat diletakkannya makanan (baik makan berat, ringan, jadi maupun racikan), meja dikelilingi oleh bangku panjang tanpa senderan untuk pelanggan yang datang (tentunya disisi lain dari warung juga terdapat bangku bangku panjang untuk menambah kapasitas Warung).
Menunya mempunyai daftar yang cukup panjang, khususnya berisi daftar makanan Jawa tempo dulu yang dimodernkan penampilannya, ada sego krawu, ada pecel sego abang, wedang jahe dan banyak lagi macamnya.
Ornamen didalam dan sekitar Warung cukup unik dengan pernak pernik barang berbau etnik Jawa tentunya.Harga yang dipatok untuk makanan dan “membeli” suasana ndeso modern saya rasa cukup murah, dan ini merupakan daya tarik untuk para pelanggan tetap datang ke tempat itu.Wah menurut saya suasana dan makanan yang disediakan dapat membuat kita bernostalgia tentang makanan makanan kelangenan tempo dulu yang disajikan dengan cara tempo dulu pula... Mak Nyoooeesss deh.


Nah mengenai data statistik yang saya sebutkan di atas... nanti lagi deh membahasnya


.. Pecel sego abang...plus iwak wadher..


Senin, 01 Februari 2010

Route 268

Kalau di Amerika sana ada yang namanya Route 66, suatu Highway yang menghubungkan beberapa Negara Bagian, juga dinyanyikan dalam lagu.
Nah Route 268 bukan nama Highway di Amerika Serikat, saya menamakan ini untuk lajur Busway yang ada di DKI Jakarta.
Kenapa?, karena pada tahun 2009 ( sampai dengan bulan Oktober saja) lajur tersebut ‘berhasil’ mengumpulkan angka insiden atau bahasa terangnya kecelakaan sampai sejumlah 268 kejadian !!.Ini juga karena beberapa koridor Busway belum dioperasikan, kalau sudah pasti angka tersebut akan bertambah.

Dari sekian banyak Kejadian tersebut 12 orang telah tewas, kerugian material juga lumayan. Penyebab pertamanya pasti saya jamin adalah yang berkaitan dengan tingkat kedisiplinan, terus mungkin masalah kondisi sarana dan prasarana yang ada.Sementara ini kita kan sudah menyerahkan DKI pada “ahlinya”, kalau melihat angka insiden/kecelakaan yang tinggi di jalur Busway ini tentu kita berpikir ada sesuatu yang salah (saingannya mungkin Cuma jalur Gaza).
Saya belum pernah membaca, apakah ada suatu review yang dilakukan PEMDA DKI mengenai sarana dan prasarana transportasi berikut perangkat aturan hukumnya. Misalnya review atau evaluasi mengenai pengoperasian Jalur Busway , evaluasi tentang “majunya” jam masuk sekolah menjadi pukul 6.30, atau bagaimana memelihara Jalur Busway yang mangkrak karena belum beroperasinya Bus pada beberapa koridor (idle investment). Belum pernah dioperasikan saja sudah banyak yang rusak.

Nah evaluasi/review tersebut harusnya dilakukan serta disampaikan secara transparan kepada seluruh lapisan masyarakat, jangan hanya dikalangan DPRD saja.

“Get your kicks on route two-six-eight...” begitu kata Nat King Cole.


(ini sih gambar bus lane di Gold coast)