Kamis, 16 April 2009

Binari dan Pemilu


Dalam kurun waktu 5 tahun kita yang tinggal di Jakarta, paling tidak kita ikut 3 kali Pemilihan ; Pil Gub, Pil Leg, dan Pil Pres.
Pada saat ituah orang bilang, kita “Memberikan Suara” kita didalam Pemilu.
Nah saya kok agak sependapat dengan apa yang dikatakan Gunawan Muhammad di Catatan Pinggirnya TEMPO ;”.. setelah kita mencontreng (atau mencoblos..jaman sebelumnya), maka saat itu pulalah kita mengubah diri kita menjadi satu “1” satuan numerik..” demikian katanya.



Memang sejak saat itu Keterwakilan kita dalam berpikir, ber’suara’ mengemukakan pendapat, dan bertindak berubah menjadi satu satuan numerik untuk memilih orang atau Partai tertentu yang nota bene tidak terlalu kita kenal baik secara kasat ataupun secara emosional dengan mendalam (kecuali kalau memang dia itu saudara/teman/tetangga kita), begitu juga dengan Partai (yang kantornya saja sibuknya cuma kalau mau Pemilu).
Bukankah ini ambiguiti ya ? katanya kita memberikan suara tapi kok malah berubah menjadi numerik.. he he. Mendingan posting di Blog kan ? bebas berpikir dan “bersuara” mengemukakan pendapat yang norak sekalipun.

Nah demikian pula sebaliknya, kalau gak ikutan memilukan diri berarti kita berubah jadi Nihil alias “0” secara legal kita menjadi tiada, baik yang disengaja atau yang tidak terdaftar di DPT yang diributkan itu.

Jadi ya begitu, dalam sekejap 171 juta orang Indonesia yang punya hak suara menjadi deretan bilangan Binari.. 1 dan 0 .. dan sekaligus saat itu juga kita “kehilangan” suara kita yang asli untuk diwakilkan ke pada seseorang atau sesuatu yang (rata-rata) tidak kita kenal betul.

Ngomong ngomong mengenai bilangan Binari saya jadi ingat cara kerja komputer ( menggunakan bahasa Binari ). Kalau saja Bill Gates si Raja Komputer dan Raja uang itu kita sewa untuk membantu kita jadi anggota KPU, pasti deh masalah kerumitan kerja yang sekarang muncul seperti administrasi DPT atau komunikasi data untuk tabulasi, tidak akan terjadi.

Atau mungkin dia malah berkata :” aneh ya … hardware dan software yang umum dipakai didunia kok kalau dipakai di sini jadi Lemoooot..? karena iklim atau orangnya ya ?”

Tidak ada komentar: